(image via http://www.gratisography.com/)
Memang betul, ide bisa datang dari mana saja, kapan saja, ide apapun. Saya pun sering mengalaminya. Dengan spirit kemandirian dan kewirausahaan yang masih saya coba pelajari dan terapkan, ide-ide tersebut secara tiba-tiba bermunculan begitu saja. Seperti beberapa ide di bawah ini:
- toko sepeda kustom, awalnya baca kisah Huckleberry Bycles
- produksi cokelat, karena banyak pohon cokelat di daerah saya & membaca kisah Cokelat Monggo
- menjadi eksportir handal, semuanya bermuara dari Kementerian Perdagangan
- tepung tapioka, didapat setelah baca kisah Pak Supar yang tidak lulus SD
- karaoke syariah, ide muncul dari keberatan Inul tentang Perda Kepariwisataan
- olahan karet, keluar ide setelah survey & bertemu petani karet di Palembang
- ternak lele biofloc, awalnya setelah berkunjung & ngobrol ke tempat Pak Legisan di Depok
- dan masih banyak ide 'liar' lainnya
Hampir semuanya bukan ide orisinal dan sebenarnya ide-ide tersebut sangatlah murah, dalam artian tidak berharga sama sekali bila hanya sekedar ide atau gagasan begitu saja. Yang dibutuhkan adalah eksekusi, pelaksanaan, mewujudkan dan merealisasikan ide-ide tersebut menjadi karya nyata yang bermanfaat.
Semoga saya memiliki kesempatan untuk mewujudkan ide tersebut satu demi satu, sesuai impian saya untuk menjadi sosok entrepreneur yang sukses dan memiliki bisnis atau usaha yang 'sustainable' alias berkelanjutan, yang bisa diwariskan kepada anak cucu kelak. Amin.